This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, March 15, 2020

Tugas Psikologi Perkembangan Anak MI/SD

Silahkan untuk membuat Review Kelompok 1 sampai dengan Terakhir dikerjakan sesuai dengan topik yang sudah diberikan di dalam kelas

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pranatal dan Bayi

Silahkan untuk membuat Review Kelompok 1 sampai dengan Terakhir dikerjakan sesuai dengan topik yang sudah diberikan di dalam kelas

Tugas Mata Kuliah Psikologi Konseling Islam

Silahkan untuk membuat tugas Review Kelompok dari topik dibawah ini:

1. Materi : Definisi Psikologi Konseling
Pemateri : cholis, indah, nevi

2. Materi : Sejarah psikologi konseling
Pemateri : Al mujaidah, ummi, milla.

3. Materi : Karakteristik Konseling
Pemateri : Bilad, Aisyah, firu

4. Materi : Komunikasi dalam Konseling
Pemateri : Dewi, Dhea, hanna

5. Materi : Manajemen Stress
Pemateri : Agi, Eva, Septi

6. Materi : Kondisi psikologi yang menunjang konseling
Pemateri : Fikri, Fitri indriani.

7. Materi : Teknologi dalam konseling
Pemaateri : Naiim, septa

8. Materi : Hubungan Terafeutik
Pemateri : Robi, Reni, Aziz

9. Materi : Senyuman dan Empati
Pemateri : Qom2, Alfi, yunan

10. Materi : Tes Melengkapi kalimat
Pemateri : Dilla intan, kelik fajar.

11. Materi : Konseling khusus.
Pemateri : Lena, Miftah, iqbal

12. Materi : Kode etik, profesi bumbingan konseling indonesia
Pemateri : Noora, hanem, Diki

Tugas MK Komunikasi Konseling Islam

Silahkan untuk mereview tugas kelompok nya dengan tema di bawah ini:

Topik Komunikasi Konseling

1.       Komunikasi dalam Konseling
2.       Karakteristik dan Kompetensi Konselor Profesional
3.       Pentingnya Komunikasi Bagi Manusia
4.       Berkomunikasi secara verbal
5.       Informasi dan Pesan dalam Konteks Komunikasi
6.       Komunikasi Antar Pribadi
7.       Komunikasi Kelompok
8.       Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal
9.       Komunikasi dalam konseling Lintas Budaya
10.   Membesarkan anak agar bahagia melalui komunikasi yang harmonis
11.   Focusing Therapy menurut Konsep Jims R.Iberg

Sunday, October 27, 2019

UTS Psikologi Agama IAIN Metro Lampung

Take Home

Soal
1. Apa saja yang anda ketahui tentang psikologi agama?
2. Jelaskan perbedaan yang paling krusial mengenai perkembangan jiwa keagamaan pada anak dan perkembangan jiwa keagamaan pada remaja!
3. Sejak kapan anak wajib dididik untuk beragama oleh kedua orangtuanya?Bagaimana upaya orang tua dalam mengajarkan pendidikan agama pada anak agar anak memiliki kepribadian yang baik ?
4. Apa saja faktor yang  mempengaruhi perkembangan jiwa keagamaan pada seseorang?Jelaskan!
5. Apa judul resensi buku yang pernah anda tulis, siapa nama penulis bukunya? Kemudian apa judul artikel kelompok yang anda presentasikan pada mata kuliah psikologi agama? dan bersama siapa anda membuat artikel kelompok tersebut!

Keterangan:
- Referensi Minimal 3 Buku Psikologi Agama
- Tugas UTS dikumpulkan 1 Minggu setelah informasi adanya UTS.

Monday, January 7, 2019

Keajaiban Sholawat 1000 kali

Ada banyak Kisah Fadhilah atau manfaat dan juga Keajaiban serta  khasiat Sholawat Nabi. Membaca Sholawat Nabi 1000 x kali menunjukkan kecintaan seorang muslim kepada nabinya. Shalawat Nabi memang salah satu dzikir yang sangat dianjurkan menjadi amalan rutin bagi siapa saja. Karena sholawat adalah perintah langsung dari Allah yang termaktub dalam al-Qur’an. Bahkan dinyatakan dalam ayat itu bahwa Allah dan para Malaikat-Nya pun bersholawat kepada Nabi.  Melihat ini tentu bacaan sholawat ini adalah sesuatu yang sangat bernilai.


Macam-Macam Jenis Sholawat Nabi

Di masyarakat muslim  di seluruh dunia, utamanya di Indonesia, ada  banyak macam sholawat yang dikenal. Ada Sholawat Nabi, Sholawat Jibril, Sholawat Nariyah, Sholawat Nuridzati, Sholawat Nuril Anwar, Sholawat Fatih, Sholawat Thibbil Qulub dan sebagainya. Semuanya adalah merupakan pernyataan cinta penyusunnya dan juga pembacanya kepada baginda Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam.

Meski ada yang tidak setuju dengan macam-macam sholawat yang ada, namun menurut hemat penulis semuanya adalah ungkapan perasaan cinta kepada Rasulullah dari umatnya. Dan penyusunnya adalah para ulama yang tentu saja memiliki ilmu yang sangat tinggi dibanding kita generasi abad ini.

Kisah-Kisah  Keajaiban Sholawat

Kisah pertama dialami oleh KH.Ahmad Masduqie Machfudzh yang ditulis di web nu online. Shalawat dan shalat jamaah adalah dua “senjata” Achmad Masduqie Machfudh. Tiap menerima aduan masalah dari masyarakat, ia selalu berwasiat untuk membaca shalawat, minimal 1000 kali setiap hari dan 10.000 kali setiap malam Jum’at.

Rais Syuriyah PBNU periode 2010-2015 yang juga pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono Malang ini memiliki pengalaman menarik tentang shalawat Nabi, tepatnya pada tahun 1956, saat ia masih duduk di sebuah SLTA di Yogjakarta.

Suatu ketika, ia mendapat gangguan jin di sebuah masjid tempat belajarnya sehingga selama tiga hari Maduqie muda merasa ingin banyak makan tapi anehnya tidak bisa buang hajat. Di hari ke empat, tubuhnya pun sangat panas dan saat itu juga beliau berpesan kepada adiknya.

“Dek, nanti kalau aku mati, tolong jangan bawa pulang janazahku ke Jepara tetapi dikuburkan di Jogja saja,” pinta kiai yang wafat pada 1 Maret 2014 ini kepada sang adik. Kiai Masduqie datang ke Jogja berniat untuk mondok. Beliau khawatir syahidnya hilang jika wafat di Jogja namun jenazahnya dimakamkan di Jepara.

Sontak saja adiknya semakin khawatir kondisinya. Maka diajaklah sang kakak menemui seorang seorang kiai. “Mari kita pergi ke kiai itu, kiai yang Mas biasa ngaji di hari Ahad.”

Kiai Masduqie menerima ajakan adiknya. Pergilah beliau bersama adiknya dengan naik becak dan sampai di rumah pak kiai yang di maksud pada pukul satu malam. Ketika beliau datang, pintu rumah Pak Kiai masih terbuka. Tentu tengah malam itu sang tuan rumah sudah tidak melayani tamu, karena sejak pukul 10 malam adalah waktu khusus Pak Kiai untuk ibadah kepada Allah. Karena melihat Masduqie muda yang datang di tengah malam dengan keadaan payah, kiai pun mempersilahkan Masduqie muda beristirahat di rumah.

Masduqie muda pun tertidur di rumah kiai itu. Baru beberapa jam di rumah kiai, tepatnya pukul 3 malam, beliau terbangun karena merasa mulas ingin buang hajat. Setelah itu, rasa sakit dan panas yang dirasakan sedikit hilang.

Pada pagi harinya, beliau yang masih panas badannya bertemu dengan Pak Kiai. “Pak Kiai, saya sakit”. Bukannya merasa iba, Pak Kiai hanya tersenyum. Dan anehnya, rasa panas yang beliau rasakan hilang seketika itu.

Pak Kiai dawuh, “Mas, sampean gendeng mas.”

“Kenapa gendeng, Yai?” tanya Masduqie muda.

“Iya, wong bukan penyakit dokter, sampean kok bawa ke dokter, ya uang sampean habis. Pokoknya kalau sampean kepengin sembuh, sampean tidak boleh pegang kitab apapun,” jawab kiai.

Jangankan membaca, menyentuh saja tidak diperbolehkan. Padahal pada saat itu, Masduqie muda dua bulan lagi akan mengikuti ujian akhir sekolah.

“Yai, dua bulan lagi saya ujian, kok enggak boleh pegang buku,” Masduqie muda matur kepada Pak Kiai.

Seketika itu Pak Kiai menanggapinya dengan marah-marah, “Yang bikin kamu lulus itu gurumu? Apa bapakmu? Apa mbahmu?”

Masduqie muda menjawab, “Pada hakikatnya Allah, Yai.”

“Lha iya gitu!” timpal Pak Kiai.

“Lalu bagaimana syariatnya (upaya yang dilakukan), Yai?” tanya Masdqie muda lagi.

“Tiap hari, kamu harus baca shalawat yang banyak,” jawab, Pak Kiai.

Masduqie muda kembali bertanya, “Banyak itu berapa, Yai?”

Pak Kiai pun menjawab, “Ya paling sedikit seribu, habis baca 1000 shalawat, minta ‘dengan berkat shalawat yang saya baca, saya minta lulus ujian dengan nilai bagus’.”

Ya sudah, Masduqie muda tidak berani pegang kitab maupun buku, karena memang ingin sembuh. Mendengar cerita dari Masduqie muda, Paman beliau marah-marah. “Bagaimana kamu ini? Dari Jepara ke sini, kamu kok nggak belajar?” Masduqie muda tidak berani komentar apa-apa. Karena beliau menuruti  dawuh kiai untuk tidak menyentuh kitab atau buku, beliau nurut saja.

Menjelang beliau ujian, pelajaran bahasa Jerman, bukunya ternyata diganti oleh gurunya dengan buku yang baru. Karena masih dilarang menyentuh buku, maka beliau tetap taat titah kiai.

Setelah ujian, Masduqie muda dipanggil guru bahasa Jerman.

Pak Guru    : Kamu her (remidi/mengulang)

Masduqie   : Berapa nilai saya pak?

Pak Guru    : Tiga!

Masduqie    : Iya, Pak. Kapan, Pak?

Pak Guru    : Seminggu lagi

Namun setelah seminggu, Masduqie muda tidak langsung mendatangi guru bahasa Jerman, karena larangan pegang buku belum selesai. Baru setelah selesai, Masduqie muda mendatangi Pak Guru.

Masduqie    : Pak, saya minta ujian, Pak.

Pak Guru    : Ujian apa?

Masduqie    : Ya ujian bahasa Jerman, Pak.

Pak Guru    : Lha kamu bodoh apa?

Masduqie    : Lho kenapa, Pak?

Pak Guru    : Nilai delapan kok minta ujian lagi. Kamu itu minta nilai berapa?

Masduqie    : Lho, ya sudah Pak, barang kali bisa nilai sepuluh.

Dari nilai angka 3, karena shalawat, akhirnya mingkem menjadi angka 8. Setelah itu, beliau tidak pernah meninggalkan baca shalawat. Itulah satu pengalaman shalawat KH Masduqie Mahfudz saat muda.

Kisah keajaiban sholawat 2

Juga dialami oleh KH. Ahmad Masduqie Mahfudh sebagai Wasilah untuk Atasi Penyakit dan Kesulitan. Pengalaman shalawat beliau lagi, yakni ketika Kiai Masduqie harus melaksanakan dinas dinas di Tarakan, Kalimantan Timur. Pada suatu hari, ada tamu pukul 5 sore, dan bilang ke Kiai Masduqie, “Saya disuruh oleh ibu, disuruh minta air tawar.”

Kiai Masduqie mengaku masih bodoh saat itu. Seketika itu ia menjawab, “Ya, silakan ambil saja, air tawar. kan banyak itu di ledeng-ledeng itu.”

“Bukan itu, Pak. Air tawar yang dibacakan doa-doa untuk orang sakit itu, Pak,” kata si tamu.

“O, kalau itu ya tidak bisa sekarang. Ambilnya harus besok habis shalat shubuh persis.”

Kiai Masduqie menjawab begitu karena beliau ingin bertanya kepada sang istri perihal abah mertua yang sering nyuwuk-nyuwuk (membaca doa untuk mengobati) dan ingin tahu apa yang dirapalkan. Ternyata istri beliau tidak tahu tentang doa yang dibaca abahnya di rumah. Padahal Kiai Masduqie sudah janji.

Habis isya’ saat beliau harus wiridan membaca dalail, beliau menemukan hadits tentang shalawat. Inti hadits tersebut kurang lebih, “Siapa yang baca shalawat sekali, Allah beri rahmat sepuluh. Baca shalawat sepuluh, Allah beri rahmat seratus. Baca shalawat seratus, Allah beri rahmat seribu. Tidak ada orang yang baca shalawat seribu, kecuali Allah mengabulkan permintaanya.”

Setelah mencari di berbagai kitab, ketemulah hadits tersebut sebagai jawabannya. Lalu belaiu pun bangun di  tengah malam, mengambil air wudlu dan air segelas, setelah itu membaca shalawat seribu kali. Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidinâ Muhammad.

Setelah beliau selesai membaca seribu shalawat, beliau berdoa, ”Allahumaj’al hadzal ma’ dawâ-an liman syarabahu min jamî’il amrâdh”. Arti doa tersebut, “Ya allah, jadikanlah air ini sebagai obat dari segala penyakit bagi peminumnya”. Lalu meniupkan ke air gelas dan baca shalawat satu kali lagi. Di pagi hari, diberikanlah air tersebut kepada orang yang memintanya.

Setelah tiga hari, ada berita dari orang tersebut bahwa si penderita penyakit sudah sembuh setelah meminum air dari Kiai Masduqie. Padahal, sakitnya sudah empat bulan dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan. Dokter pun sudah tidak sanggup menangani penyakit yang diderita orang ini dan menyarankan untuk mencari obat di luar. Anehnya, pemberi kabar itu mengatakan bahwa Kiai Masduqie selama tiga hari itu mengelus-elus perut orang yang sakit.

Mengelus-ngelus perut? Tentu saja tidak, apalagi si penderita penyakit adalah perempuan yang bukan mahramnya. Hal itu juga mustahil karena Kiai Masduqie selama tiga hari di rumah saja. Berkat shalawat, atas izin Allah penyakitnya sembuh.

Sejak peristiwa itu di Kalimantan timur Kiai Masduqie terkenal sebagai guru agama yang pintar nyuwuk. Sampai penyakit apa saja bisa disembuhkan. Jika beliau tidak membacakan shalawat, ya istri beliau mengambilkan air jeding, yang sudah dipakai untuk wudlu. Ya sembuh juga penyakitnya. Inilah pengalaman shalawat Kiai Masduqie ketika dinas di Kalimantan.

Kisah-kisah lain tentang keajaiban dan khasiat Sholawat

Cerita lain, suatu ketika beliau harus ke Samarinda dengaan naik kapal pribadi milik Gubernur Aji Pangeran Tenggung Pranoto. Dalam pertengahan perjalanan melalui laut, tepatnya di Tanjung Makaliat kapal yang diinaikinya terkena angin puting beliung. Maka goyang-goyanglah kapal tersebut. Kiai Masduqie sadar, berwudlu, lalu naik ke atas kapal. Beliau ajak para awak kapal untuk mengumandangkan adzan agar malaikat pengembus angin dahsyat tersebut berhenti. Lalu berhentilah angin tersebut. Inilah salah satu pengalaman shalawat Kiai Masduqie.

“Kalau ada orang menderita penyakit aneh-aneh, datang ke Mergosono, insya Allah saya bacakan shalawat seribu kali. Kalau ndak mempan sepuluh ribu kali, insyaallah qabul,” kata Kiai Masduqie saat pengajian di Majelis Riyadul Jannah.

“Berkat shalawat Nabi, sampean tahu sekarang, saya bangun pondok sampai tingkat tiga, nggak pernah minta sokongan dana masyarakat, mengedarkan edaran, proposal nggak pernah. Modalnya hanya shalawat saja. Uang yang datang ya ada juga, tapi nggak habis-habis. Itu berkat shalawat,” lanjut Kiai Masduqie dalam pengajiannya.

Kisah lainnya, suatu ketika, seorang bidan mengadu kepada Kiai Masduqie tentang suaminya yang pergi meninggalkannya karena terpikat dengan wanita lain. Ia berharap suaminya bisa kembali. Abah, demikian para santrinya menyapa, menjawab bidang tersebut dengan tegas menganjurkan untuk baca shalawat. Bidan pun secara istiqamah mengamalkannya, dan dalam selang beberapa lama suaminya kembali seraya bertobat.

Kiai Masduqie memiliki sembilan putra/putri ini yang di samping sarjana juga bisa membaca kitab semua. Saat anak beliau ada yang mau ujian, di samping putranya juga disuruh baca shalawat, belaiu juga membacakan shalawat untuk kelancaran dan kesuksesan putra-putrinya.

Kiai Masduqie pernah dawuh, ”Berkat shalawat Nabi SAW, semua yang saya inginkan belum ada yang tidak dituruti oleh Allah. Belum ada permintaan yang tidak dituruti berkat shalawat Nabi. Semua permintaan saya terpenuhi berkat shalawat”.

Inilah beberapa kisah fadhilah,  kehebatan, keajaiban dan khasiat bacaan sholawat yang sangat luar biasa. Selain dijanjikan syafaat dari Nabi, ada bonus-bonus lain bagi mereka yang senantiasa mengamalkan dzikir sholawat Nabi ini.

Mari selalu biasakan bersholawat. Shallu ‘alan Nabi Muhammad! Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad.

Friday, December 14, 2018

Nilai UAS Mahasiswa PIAUD IAIN Metro

Tuesday, April 3, 2018

Latihan Menulis Bersama Mahasiswa PIAUD IAIN Metro

pada hari Rabu. 04 April 2018 saya terbangun dari tidur memikirkan sesuatu yang mungkin memang sudah dirasakan oleh banyak mahasiswa iya itu adalah tugas yang berat, seberat rindu haha. ya walaupun terkadang bikin ga bisa tidur makan aja  masih kepikiran. lah  ya kata ibu mah dijalanin aja pasti bisa namanya juga hidup, walaupun hidup terkadang tak semudah yang dibayangkan. hari ini ku mulai dengan semangat baru semangat dari orang tua yang sedang memperjuangkan anaknya tanpa lelah dengan berbutir butir aliran keringat perjuangan yang mungkin hanya dirasakan orang tua ku, iyaa dia memperjuangkan beberapa anak yang mereka banggakan, dengan sepenuh jiwa agar bisa menjadi manusia yang berguna untuk orangtua dan nusa bangsa.
by. eni dan leha





Sunday, April 1, 2018

UTS Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta IAIN Metro



Mata Kuliah          : Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta
Fakultas                 : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan                  : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Dosen Pengampu  : Uswatun Hasanah, M.Pd.I.
Hari/Tanggal         : Selasa/03 April 2018
Sifat                       : Remedial


UJIAN TENGAH SEMESTER
Soal:

1.      Buatlah sebuah Laporan Pendampingan Kreativitas Anak Usia Dini dengan tahapan sebagai berikut:
a.       Mempersiapkan anggota yang akan melaksanakan kegiatan tersebut dengan tema yang sudah disediakan!
b.      Mempersiapkan media yang akan dilaksanakan di PAUD
c.       Mempersiapkan pertanyaan yang akan di tanyakan pada PAUD yang bersangkutan.
(Misal : Jumlah Guru, Jumlah Siswa, Jumlah Kelas, Denah Lokasi PAUD, Sejarah PAUD, Mata Pelajaran yang ada di PAUD dan lain sebagainya.)

2.      Dibawah ini tema dalam Mata Kuliah Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta
a.       Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Origami di TK ……………
b.      Meningkatkan Kemampuan Seni Melukis dengan Media Sedotan di TK ……..
c.       Peningkatan Kreativitas Melalui Kegiatan Mencetak di TK …..
d.      Pengembangan Kreativitas dalam Bidang Seni Tari Anak Usia Dini di TK ……
e.       Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Kolase dari Daun Nangka di TK …..
f.       Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Media Plastisin Tepung di TK ………..
g.      Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Media Piring Kertas di TK ……